Wednesday, January 19, 2011

I gotta crush on DEBU-Mustafa

Assalamu'alaikum....
Hari Senin, 17 Januari 2011, DEBU datang kekampus saya IAIN Surakarta.
Mereka datang sekitar jam 15.45 WIB. Kemudian memasuki auditorium tempat perform mereka. Sayangnya semua anggota DEBU tidak datang semua, hanya ber-tujuh, mereka yaitu Mustafa, Abdullah, Daood, Saleem, Mujahid, Luthfie and also Ahmad.
Mereka datang dalam rangka promo album kelima mereka yang bertitle DIANGGAP GILA. Sebagai informasi, dalam album kelima mereka, tepatnya mini album ini ada tujuh lagu. Yaitu Malam Ini, Dianggap Gila, Macan Hutan, Shalawat, Bahtera Mustafa, Doa Rakyat dan Amanah.
Begitu DEBU memasuki ruang aula, para audience teriak-teriak bilang DEBU........ DEBU........ Security sudah mencoba menghalangi, tapi masih ada juga audience yang nekat ingin memegang masing-masing personil DEBU. Maklum, kebanyakan dari audience adalah perempuan. Bagi mereka kedatangan orang-orang bule merupakan hal yang luar biasa. Banyak saya mendengar mereka bilang, cakep-cakep ya.... cakep banget.... dan ucapan sejenis sering saya dengar dari mulut para perempuan yang menonton pertunjukan DEBU disore hari yang mendung itu, bahkan sempat gerimis.
DEBU menampilkan lagu-lagu karya mereka pada promo itu sebanyak 7 lagu walaupun ada 2 lagu yang diambil dari album-album sebelumnya. Lagu pertama yang mereka nyanyikan yaitu Bahtera Mustafa dilanjutkan Macan Hutan dan Dianggap Gila. Disusul Biduan yang berbahasa Arab karena ini ada dialbum mereka yang global edition.
Setelah itu, aksi Daood dan Luthfie yang memainkan alat musik gendang membuat penonton tambah histeris. Kelincahan tangan Daood dan Luthfie dalam memainkan gendang membuat saya terpukau juga. Sering dengan isyarat Daood meminta audience untuk diam, karena untuk menikmati suara gendang dia. Kelihaian tangannya memainkan gendang membuat penonton kagum. Mustafa sang leader, juga mengajak penonton untuk memberikan tepuk tangan kepada Daood dan Luthfie untuk permainan gendang mereka. Benar-benar permainan musik yang sangat bagus. Tidak heran, tepuk tangan yang panjang mengiringi duet main gendang antara Luthfie dan Daood.
Selanjutnya, DEBU membawakan lagu Malam Ini dengan diiringi tarian Sufi dari group tari sufi dari kampus IAIN Surakarta. Selama hampir 6 menit mereka berputar-putar menari ala sufi mengiringi lagu Malam Ini yang dibawakan DEBU. Bagi orang awam, menganggap itu mungkin akan membuat pusing. Saya yang melihatnya sempat menaruh kasihan pada mereka yang memutarkan badannya seperti itu, tapi mereka tidak terlihat demikian. Mereka baik-baik saja. Siapa yang tidak tahu lagu Malam Ini? saya rasa masih ada beberapa yang belum mengetahuinya. Padahal lagu ini merupakan single perdana yang dikeluarkan DEBU untuk album mereka yang baru ini. Lagu Malam Ini pertama kali dikeluarkan pada awal Ramadhan tahun lalu (1430 H). Yah, belum lama. Saat DEBU menyanyikan lagu ini suasana sedikit tenang karena, banyak dari penonton yang tidak bisa menyanyikan lagu ini. Dan mungkin keseluruhan lagu yang dibawakan DEBU ketika itu, banyak yang belum diketahui penonton. Memang, DEBU ke IAIN kan karena promosi album terbaru mereka. Meskipun begitu, saya tidak melihat penonton lain yang membawa album-album DEBU terdahulu. Mungkin hanya saya yang membawa tiga album pertama DEBU. Alasan saya tidak membeli album keempat, karena itu global version dan kayanya tidak dijual bebas di Indonesia, hanya untuk negara-negara yang menghendaki album tersebut saja. Sedang album kelima memang belum punya, saya pikir bisa saya dapatkan saat DEBU promo kali ini, namun saat itu album Dianggap Gila tidak dijual diacara promo kali ini.
Saya sempat bingung juga. Acara itu merupakan promo album kelima DEBU, tapi saya tidak melihat ada stand yang menjual album DEBU ini. Hanya stand dari sebuah provider yang menjadi penyelenggara acara. Betapa sedihnya saya, sampai sekarang saya belum juga memiliki mini album DEBU yang berjudul Dianggap Gila itu. Ada yang sudah memilikinya? Lagu-lagunya bagus kan?
Seusai DEBU menyanyikan lagu Malam Ini, DEBU mengajak penonton untuk bernyanyi bersama dengan mengucap “laa ila ha illallah... laa ila ha illallah... laa ila ha illallah...” dalam mengiringi lagunya. Lagu ini diambil dari album kedua DEBU yang berjudul Makin Mabuk. Kalau DEBU bilang “Ucapkanlah Bersama”, penonton diminta untuk melanjutkan dengan “laa ila ha illallah... laa ila ha illallah... laa ila ha illallah...”. Suasana aula seperti koor dadakan kalau para penonton bernyanyi bersama walaupun hanya dengan mengucap “laa ila ha illallah... laa ila ha illallah... laa ila ha illallah...”.
Sebelum mengakhir pertunjukan, DEBU meminta para penonton untuk berdiri dan maju kedepan. Lagu yang dibawakan DEBU kali ini Hentakkanlah Kaki (Jangan Duduk), diambil dari album ketiga DEBU, Nyawa dan Cinta. Spontan, para penonton maju kedepan panggung. Saya awalnya maju, namun kembali keposisi saya menonton sebelumnya. Daripada di depan saya kesenggol-senggol, mending agak dibelakang yang agak longgar, toh kelihatan juga kok. Bedanya hanya jarak, dekan dan agak dekat, haha... Kenapa DEBU mengajak para penonton berdiri? Lirik pertama dilagu ini yaitu “Jangan duduk, berdirilah. Hentakkanlah kaki kawan”. Maka Mustafa meminta penonton untuk berdiri. Terlihat kebingungan juga diwajah Mustafa. Dia tidak mengira kalau penonton akan benar-benar mendekati panggung. Namun, Mustafa tetap melanjutkan menyanyinya. Dengan berakhirnya lagu ini, berakhir pula promo album Dianggap Gila dari DEBU. Mustafa menutupnya dengan salam penutup. Selanjutnya DEBU dengan pengawalan ketat, menuruni panggung dan menuju ruangan yang dikhususkan untuk ruang foto bersama.
Untuk memasuki ruang tersebut, penonton harus memperlihatkan voucer (dari provider penyelenggara) yang diawal acara dibeli untuk bisa berfoto bareng dengan DEBU. Masuknya pun diatur, hanya lima orang, lima orang. Saya harus menunggu untuk dapat mewawancarai DEBU, karena wawancara dilakukan setelah foto bareng. Baru sekitar jam 18.00 Mustafa keluar ruangan, sisanya masih melakukan foto bareng. Saya bertanya kepada panitia dan Mustafa, kapan bisa wawancara ternyata saat itu juga bisa. Kami menuju gedung yang lain untuk melakukan wawancara. Sebelumnya saya menagih janji Mustafa saat dipanggung tadi, katanya akan menandatangani album-album DEBU yang saya miliki. Ketika diatas panggung Mustafa bilang “Saya tidak tahu, bagaimana DEBU diterima disini”. Saat itu juga saya memperlihatkan tiga album DEBU yang saya miliki. Eh, Mustafa senang dan menjawab, “iya, terima  kasih. Nanti ya tanda tangan”. Oh, berbunga-bunga hati saya. Karena hanya saya yang bawa album-album DEBU.
Saya membuka percakapan dengan “Mustafa, you have an owe to me”. Mustafa menjawab, “Iya.... nanti.” Saat itu kami berjalan bersama menuju ruang untuk wawancara. Begitulah awal saya membuka pembicaraan dengan Mustafa. Selanjutnya saya dan beberapa teman diminta untuk menunggu dulu karena musta harus siaran sebentar di radio kampus. Lumayan, bisa istirahat sebentar. Karena ternyata capai juga saat itu. Menonton penampilan DEBU, lari sana-sini untuk konfirmasi pada panitia tentang jawadwa-jadwal DEBU selama acara di kampus. Jadi ingat, diruang tunggu ada segalon air minum. Saya meminta air hampir segelas untuk minum. Dehidrasi... Setelah hampir sepuluh menit Mustafa didalam ruang siaran, akhirnya keluar juga untuk melakukan wawancara. Menuju ruang wawancara, Mustafa menuangkan tanda tangannya dialbum yang saya bawa. Saya berkata, “saya kurang puas lho tadi.” Eh, Mustafa kaget,dan bilang “Lho kenapa?”. Perhatian Mustafa begitu besar. Jawab saya, “kenapa tadi nggak ada yang menjual album-album DEBU-Dianggap Gila”. Mustafa mohon maaf dengan bilang, “Ya, saya kurang tahu tadi dan maaf karena mungkin sudah habis.” Saat membubuhkan tanda tangannya, Mustafa terlihat sangat ramah. Begitu ramah kepada penggemarnya. Sosok artis yang tidak menjaga jarak dengan penggemarnya. Ternyata, artis yang begitu ramah dan memuaskan penggemar, saya dapat dari diri seorang Mustafa. Oh, the awesome Mustafa...
Acara wawancara dengan Mustafa dimulai. Saya memperkenalkan diri dan mengaku kalau perwakilan dari majalah jurusan di kampus saya. Padahal dalam hati saya ingin bilang, Mustafa, I’m your big fan. Namun, karena dengan pertimbangan agar saya bisa mewawancarai Mustafa, dengan berat hati saya mengatakan saya perwakilan dari majalah jurusan tempat saya bergabung. Mustafa merespon kami dengan sangat ramah. Kebetulan, ada teman-teman juga dari UKM lain dan radio kampus yang melakukan wawancara dengan Mustafa. Wawancara dilakukan dengan “lesehan”. Mustafa duduk menghadap keutara, tepat 1,5 meter dari saya. Saya memberikan pertanyaan yang sebenarnya saya sudah mengetahui sedikit jawabannya. Memang, sejak dulu saya sering update info mengenai DEBU. Saya sering membuka www.musikdebu.com yang merupakan situs resmi DEBU.
Diawal wawancara, saya memuja kebaikan dan keramahan Mustafa dan DEBU dalam melakukan promo album ini. Jawaban Mustafa, “Ya itulah kami, itu untuk menunjukkan keberadaan kami”. Iya, meskipun sudah terkenal, keramahan masih harus ditebar.
Dialbum keempat ini, ada tujuh album kan? Lagu andalan dalam album ini apa saja? Jawaban dari Mustafa, dibuat tujuh lagu karena permintaan label yang baru yaitu FAME, kalau sebelumnya NADA HIJRAH hanya kontrak tiga album saja, Mabuk Cinta, Makin Mabuk dan Nyawa dan Cinta. Andalan lagu dialbum ini kayanya semua menjadi andalan, karena label akan mengusahakan semua menjadi andalan. Untuk informasi saja, ketika launching lagu Malam Ini, menduduki nomor 6 tangga lagu umum di Indonesia selama 2 minggu. Sedangkan lagu Macan Hutan menduduki posisi 2 selama 1 bulan. Begitu kata Mustafa tentang album kelima ini.Wow....hebat... sukses buat DEBU.
Selanjutnya ada apa dibalik “Dianggap Gila”? Jawabnya, itu ada di Hadits yang dzikirlah sampai dianggap gila. Saat Mustafa mengatakan itu diambil dari hadits, saya merasa begitu kecil dan ilmu saya tidak ada nilainya. Jujur, hadits-hadits belum sempat saya pelajari. Saya kalah dari Mustafa. Kalau dengan cerita Nasrudin? Ternyata ceritanya kaya Abu Nawas. “Iya, itukan ketika tidur mau ambil air minum dan habis. Jadi harus mengambil air disumur. Saat dia mau ambil, ternyata minyak lampunya habis jadi harus isi ulang, ada yang tumpah dia bersihin dengan sorbannya. Waktu menyala sorbannya terbakar sehingga dia lari dari kamar sini, kamar sana akhirnya dihalaman rumah, dia menginjak-nginjak sorbannya. Karena berisik, istrinya bangun dan bilang, kenapa ditengah malam injak-injak sorban. Jawabnya ingin ambil air minum. Lalu istrinya berpikir ambil air minum seperti ini? Wah.. dianggap gila.” Kalau kita telusuri langkah-langkahnya memang masuk akal. Nah, karena itulah, Dianggap gila menjadi judul album DEBU yang baru ini. Demikian penuturan Mustafa tentang judul album Dianggap Gila.
Suasana wawancara yang sejuk membuat saya selalu teringat keramahan Mustafa. Artis yang menyatu dengan orang biasa seperti saya. Terima kasih Mustafa and also DEBU. Sukses selalu.
Nah, demikian sedikit liputan tentang promo DEBU di kampus saya, IAIN Surakarta pada tanggal 17 Januari 2011. Kalau ada yang ingin menambahkan, silahkan mengisi comments dibawah. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum....

Friday, January 14, 2011

baru bisa buat blog ^_^

assalamu'alaikum....
Untuk pertama kalinya saya menggunakan layanan blog ini. Yeah.... bisa dibilang pendatang baru. Mohon bantuannya ya buat teman-teman blogger untuk membimbing saya mengeksiskan nulis diblog.
Sebenarnya saya jarang nulis karena kurangnya ide dan rasa malas yang menyerang diri lemah ini. Mungkin juga karena baru ada kesempatan untuk membuat blog. hehe.... Urusan tulis menulis, saya memang belum jago. Harapannya seeh kalau punya blog, jari-jari saya akan otomatis menekan tombol-tombol keyboard. Eh..... rasanya nggak jaminan juga.
Ya udah..... salam kenal dari saya ya.....
nuwun.
kita lanjut kapan-kapan lagi.
see ya...
wassalamu'alaikum....